SMANTEB-ID – Tahu Gak Sih Apa Arti Kata Belajar, jelaskan ini smanteb.id?
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat relatif dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang melibatkan diri. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru pelajar (siswa), sedangkan tanggapan berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons. Oleh karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.
Ketika belajar kita pasti mengalami perubahan, berikut penjelasan dari perubahan dalam definisi belajar.
Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan / atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.
Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sewaktu-waktu, seperti perubahan akibat bencana, sakit, dan sebagainya.
Proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan pengukuran terhadap sikap dan nilai pengetahuan yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan.
Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi pada umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tetapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman, praktik atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
Perubahan akan lebih mudah terjadi bila ada penguat, berupa ganjaran yang diterima – hadiah atau diaktifkan – sebagai perubahan adanya perubahan perilaku tersebut.
Proses perubahan dalam belajar menuju ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
perasaan bangga dalam diri karena dapat memahami dan paham akan apa yang di sistem.
sarana untuk menyerap informasi dan norma yang ada
Ada empat tahapan belajar manusia, yaitu:
Inkompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tidak tahu.
Inkompetensi sadar, yaitu bahwa ia tidak tahu.
Kompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tahu.
Kompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tahu.
Inkompetensi bawah sadar, Kondisi di saat kita tidak tahu kalau ternyata kita tidak tahu. For example, in example, in example, new york driver in car at belajar mengemudi. Itulah mengapa pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan pengemudi yang lebih tua dan berpengalaman. Mereka tidak dapat (atau tidak mau) mengakui terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang berada dalam keadaan yang kemungkinan besar akan mengambil risiko, memapar diri pada bahaya atau kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari bahwa kesalahan yang mereka lakukan.
Inkompetensi sadar Pengakuan pada diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh atas kebodohan kita semua yang telah dilakukan.
Kompetensi sadar bahwa kita tahu, yaitu ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis. Pada belajar yang ini, kita harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar mengemudi, misalnya, kita harus sadar tahu di mana tangan dan kaki kita, berpikir dalam pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok, atau mengganti gigi. Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang bagaimana melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita lebih lamban lamban reaksi para pakar.
Kompetensi bawah sadar tahapan seorang ahli yang melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia secara individu. Ia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah membangun pengalaman dan mencapai kompetensi bawah sadar pada aktivitas itu selama beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang tidak dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh risiko.
# Pembelajaran Didalam Dunia Pendidikan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pesanan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Di sisi lain pada pembelajaran yang pada dasarnya mirip dengan, tetapi sebenarnya konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses proses ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi yang ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada rakus target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Dalam buku Conditioning of Learning, (Gagne, 1977) dikemukakan tujuh prinsip pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. ketujuh prinsip pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perhatian dan Motivasi (Mendapatkan Perhatian) Sunting
Perhatian mempunyai peran yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa dengan bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan perasaan itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya. Jika dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih rangsangan yang relevan untuk ditempatkan lebih lanjut di antara sekian banyak rangsangan yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus akar. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi berwujud yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang yang tertarik tertarik perhatiannya dan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Misalnya, Siswa yang memperhatikan pelajaran matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong untuk belajar lebih giat, yaitu kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan
bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang ikut serta dalam kegiatan belajar;
berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut;
Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
Motivasi dapat bersifat internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman dan lain sebagainya. Berkenaan dengan prinsip motivasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, yaitu: memberikan insentif, memberikan insentif dan juga motivasi berprestasi.