Smanteb – Era Memasaku pembelaran normal baru kembali aktifkan dan memakai metode Dalam Jaringan (Daring) atau belajar online.
Belajar online memang tidak sedikit menyusahkan banyak orang, seperti para pelajar, orangtua atau wali murid, guru, pemerintah dan lain-lain.Belajar online memang tidak akan datang kan dampak postif tetapi banyak yang juga yang merasakan dampak negatifnya, seperti yang di alami para pelajar , atau orangtua wali murid, guru, pemerintah dan lain sebagainya
Inilah yang kini di keluhkan oleh Hatrah Anjadi, salah seorang siswa SMAN 1 Tebing-Tinggi, mengaku kesulitan untuk mencari jaringan di tempat iya tinggal.
Karna memang tidak semua wilayah di Kecamatan Tebing-Tinggi yang terjangkau oleh jaringan internet, seperti di tempat Hatrah tinggal, di Desa Dayak Pitap Kecamatan Tebing-Tinggi, Kabupaten Balangan.
Hatriah menceritakan, untuk belajar online iya harus, mencari jaringan internet sampai ke atas gunung atau bukit yang tinggi dan jauh dari penjara.
“Kami naik ke atas gunung dan bukit yang tinggi, menemukan jaringan internet untuk belajar,” ucap Hatriah, Kamis, (13/08).
Sambungnya, di tempat ia sering mencari jaringan, memang bukan hanya pelajar SMAN saja, tetapi ada juga siswa SMP yang ikut belajar bersama.
Ia dan teman-teman membangun sebuah pondok di sana untuk menulis atau hanya, duduk atau bernaung ketika panas atau hujan.
“Kami berharap virus ini cepat hilang, kami capek naik ke atas bukit, yang jauh dari rumah, kami mau sekolah seperti biasa,” pungkas, Hatriah.