
SMANTEB – Sejak mewabahnya Covid-19 yang membuat sistem pembelajaran siswa secara tatap muka langsung seluruhnya di hentikan.
Selain orang tua atau wali murid yang merasakan ketidak efektifan belajar daring ini adalah Guru.
Anita Fitriani adalah salah satu Guru SMAN 1 Tebing-Tinggi, wali kelas XII (12) Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS), mengatakan sangat banyak kendala dalam proses daring atau belajar online.
“Terjadi banyak sekali kendala ketika belajar daring seperti ini seperti kouta internet Handphone yang tidak mendukung dan lain sebagainya,” katanya, Minggu (02/08).
Sebagai wali kelas ia sangat kesulitan untuk mengawasi perkembangan siswanya dalam pelajaran. Selain pengawasan ketika pembelajaran tugas wali kelas yang sulit, ketika daring atau belajar online ini, adalah pembinaan lewat karakter siswa.
Menurutnya Akibat karena tak tatap muka seperti biasa , lebih susah mengawasi aktivitas anak-anak ketika pembelajaran daring di laksanakan, pendidikan karakter juga sulit, karna hanya lewat chat, kadang mereka cuma diam, tidak ada respon.
“Iya berharap bisa kembali belajar seperti biasa bertatap muka, meskipun dengan protokol kesehatan yang lengkap,” katanya.
Salah satu siswa seorang Wandi asal Desa Kambiayin mengaku, belajar online sangat menyulitkan dirinya karna di tempat iya tinggal belum terjangkau jaringan jadi terpaksa harus cari tempat yang ada sinyalnya.
Ia menjelaska, jaringan yang susah dan belum sampai ke kampungnya, di tambah membeli paket internet untuk mengakses internet sangat menyusahkan dirinya karna perekonomian juga turun akibat pandemi Covid-19